Isu-isu Kritis Program Akselerasi Bagi Anak Berbakat
Menurut Munandar (1999, hlm. 17) “apabila tidak memperoleh pendidikan yang sesuai maka mereka akan dapat menjadi underachiver (berprestasi di bawah taraf kemampuan yang dimiliki)”.
Program Percepatan Belajar (Akselerasi) Bagi Anak Berbakat Intelektual. The general objective of this program is to provide intellectual services and special. Persyaratan Guru Anak Berbakat Berikut ini adalah beberapa persyaratan bagi guru anak berbakat: a. Isu-Isu Kritis Program Akselerasi Bagi Anak Berbakat.
Untuk mencapai keunggulan dalam pendidikan, maka diperlukan perhatian bukan hanya untuk memberikan kesempatan yang sama, melainkan memberikan perlakuan yang sesuai dengan kondisi objektif peserta didik. Perlakuan pendidikan yang adil pada akhirnya adalah perlakuan yang didasarkan pada minat, bakat, dan kemampuan serta kecerdasan peserta didik. Pendidikan hendaknya dapat memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak untuk mengembangkan potensinya secara optimal.
“Hal ini merupakan tanggung jawab dari pendidikan yang demokratis yaitu layanan pendidikan khusus bagi peserta didik yang berkemampuan unggul agar dapat menunjukkan diri sepenuhnya” (Munandar, 1999, hlm. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa sangat memerlukan layanan pendidikan khusus sebagai salah satu bentuk program pendidikan bagi anak berbakat, yakni program percepatan atau akselerasi. “Program akselerasi merupakan pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat dibanding teman-temannya” (Widyastono, 2002, hlm. Bagi peserta didik yang memperoleh pendidikan pada program reguler pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) waktu yang ditempuh selama enam (6) tahun. Sedangkan pada program akselerasi untuk menyelesaikan program belajar bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa lebih cepat dibandingkan siswa reguler. Depdiknas (2003, hlm.
15) menyatakan bahwa “waktu yang ditempuh pada jenjang SD dipercepat menjadi lima (5) tahun, pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) dipercepat menjadi dua (2) tahun, dan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) dipercepat menjadi dua (2) tahun. Strategi pembelajaran program percepatan belajar diarahkan untuk dapat memacu siswa aktif dan kreatif sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat masing-masing dengan memperhatikan keselarasan dan keseimbangan antara dimensi tujuan pembelajaran, dimensi pengembangan kreativitas dan disiplin, dimensi pengembangan persaingan dan kerjasama, dimensi pengembangan kemampuan holistik dan kemampuan berpikir elaborasi, dimensi pelatihan berpikir induktif dan deduktif, serta pengembangan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan imtaq (iman dan taqwa) secara terpadu. Dimensi pengembangan kreativitas dan disiplin perlu dikembangkan melalui penciptaan situasi pembelajaran yang kondusif di mana guru mendorong vitalitas keingintahuan siswa mencipta dan memberi fungsi baru terhadap sesuatu yang ada, siswa dilatih untuk menguasai teknik-teknik bertanya dan diberi kesempatan untuk melakukan berbagai eksperimen. Rangsangan-rangsangan diberikan kepada siswa melalui pertanyaan maupun penugasan sehingga mereka dapat melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang dan dapat menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Dimensi pelatihan berpikir induktif dan deduktif pembelajaran diarahkan pada perolehan pengalaman nyata, seperti membuat ringkasan, mencari informasi melalui bacaan, pengamatan, wawancara, menerapkan konsep dalam bentuk latihan praktikum, eksperimen, berdiskusi, praktikum sosial, latihan berorganisasi, dan kepemimpinan. Dari semua hal tersebut diharapkan siswa dapat menarik kesimpulan secara induktif.
Program Akselerasi Smp
Sedangkan untuk deduktif, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk menjabarkan konsep-konsep yang telah dipelajari ke dalam berbagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Berkenaan dengan hal itu, guru yang dipilih hendaknya guru yang memiliki kemampuan, sikap, dan keterampilan terbaik di antara guru yang ada. Ulangan umum diberikan lebih cepat dibandingkan siswa reguler, sesuai dengan kalender pendidikan percepatan belajar. Soal ulangan dibuat oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dengan menyusun kisi-kisi serta materi-materi yang esensial. Meskipun demikian, untuk membandingkan keberhasilan dan kemampuan siswa program percepatan belajar dengan program reguler dapat dilakukan dengan menyertakan siswa percepatan dalam ulangan umum bersama dengan siswa program reguler.
Bila hal tersebut tidak memungkinkan, maka dapat ditempuh cara lain dengan menggunakan alat-alat evaluasi untuk program reguler kepada siswa program percepatan belajar.
Salah satu bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar adalah bimbingan bagi anak cerdas berbakat. Pelaksana bimbingan anak cerdas berbakat merupakan amanah rakyat yang dituangkan dalam GBHN 1993 dan UU nomor 2 Tahun 1998 tentang sistem pendidikan nasional.
Oleh karena itu, pemahaman tentang siapa anak cerdas berbakat hendaknya multidimensional dan hendaknya menyeluruh. Bimbingan bagi anak cerdas hendaknya mengacu pada karakteristik dan kebutuhan murid itu sendiri. Pemahaman akan kebutuhan dan karakteristik anak cerdas berbakat merupakan fondasi bagi guru dalam memberikan bimbingan bagi anak cerdas berbakat. Berbagai bentuk program pengembangan murid cerdas dan berbakat, salah satu diantaranya dapat didekati dari bimbingan dan konseling.
Tehnik bimbingan merupakan alternatif yang dapat diterapkan dalam mengembangkan kemampuan anak cerdas berbakat. Penyelengara kelas unggulan di Sekolah Dasar yang telah dirintis sejak tahun ajaran 1996/1997 merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan anak cerdas berbakat, khususnya bakat akademik. Guna menjawab siapa murid yang cerdas dan berbakat memang bukan hal yang mudah, tergantung pada filosofis, definisi, penentuan presentase, prosedur, setting/adegan, model dan model pengayaan yang digunakan.
Sampai sekarang belum ada definisi tunggal dan sulit untuk merumuskan pengertian anak cerdas berbakat, bahkan istilah anak berbakat diterjemahkan dari “gifted child” masih nampak digunakan dalam berbagai sebutan. Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang “interent” dalam diri seseorang dibawa sejak lahir dan terkait erat dengan struktur otak. Secara genetis struktur otak itu sangat ditentukan oleh caranya lingkungan berinteraksi dengan anak manusia itu sendiri. Salah satu ciri yang paling umum diterima sebagai ciri anak berbakat ialah memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dari pada anak normal lainnya, sebagaimana diukur oleh alat ukur kecerdasan yang sudah baku. Sementara itu ada pandangan lain dan pandangan ini lebih banyak dianut, yang cenderung menekankan bahwa masalah keterbakatan harus didekati dari sudut pandang berdimensi ganda. Menurut pandangan ini keterbakatan tidak hanya ditinjau dari segi kecerdasan melainkan juga dari sudut pandang prestasi, kreativitas dan karakter pribadi dan sosial lainnya. Pengertian anak cerdas berbakat menurut dokumen resmi pemerintahan digunakan istilah yang berbeda.
Istilah murid berbakat merupakan terjemahan dari “gifted” yang berarti kemampuan intelektual tinggi. Jadi murid berbakat adalah murid yang memiliki kemampuan intelektual atau taraf intelegensi yang unggul. Dengan keunggulan ini ia diharapkan memiliki peluang besar untuk mencapai prestasi tinggi dan menonjol didalam bidang pekerjaannya. (Adni Hakim Nasution dalam S.C Utami Munandar, 1985;4). Selama usia sekolah anak berbakat sangat mungkin mengalami kesenjangan antara perkembangan fisik, intelektual dan sekolah secara tidak sengaja mungkin mengambat aktifitas mereka. Apabila perkembangan intelektualnya lebih cepat daripada perkembangan fisik maka anak akan merasa tidak kuat secara fisik.
Sementara itu jika tuntutan sensasi fisik kurang menantang akan menjadikan anak berbakat kurang tertarik dan tidak memperoleh kepuasan melakukan kompetisi di dalam kelompok sebaya. Melihat karakteristik dan kebutuhan fisik anak berbakat, maka program pendidikan bagi mereka sepatutnya mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan aktifitas yang memungkinkan terjadinya interaksi dan asimilasi dan sensorik, apresiasi kapasitas fisik, menjelajahi aktifitas fisik yang menimbulkan kesenangan. Kepuasan, menjelajahi aktifitas fisik yang mengarah kepada keterpaduan antara pikiran dan badan. Perkembangan kognitif anak berbakat juga disertai dengan kemampuan intuitif yang akan mengarahkan kepada permunculan perilaku kreatif. Kreatif adalah ekspresi tertinggi dari keberbakatan. Kaitan intuisi anak berbakat ditandai dengan kecenderungan untuk terlibat dan peduli terhadap pengetahuan intuitif dan fenomena-fenomena metafisik, terbuka terhadap pengalaman-pengalaman metafisi, dan menunjukan perilaku kreatif dalam banyak hal.
Karena kekuatan imajinatif yang luar biasa sehingga bisa menimbulkan cemoohan sesamanya atau tidak mendapatkan tanggapan serius dari orang lain yang lebih tua usianya karena di pandang berperilaku aneh, menyimpang, dan dianggap sebagai pembuat kekacauan. Karakteristik kemampuan kognitif yang tinggi pada anak berbakat dan kepekaannya terhadap dunia sekitar menjadikan anak berbakat memiliki akumulasi informasi yang banyak, apabila dengan fungsi kognitif dia mampu mengolah informasi dan menumbuhkan kesadaran akan diri dan dunianya akan menjadikan anak berbakat menunjukan perkembangan emosi yang lebih matang dan stabil. Kesadaran yang tinggi ini akan disertai dengan perasaan yang berbeda dari murid yang lain. Di sisi lain karakteristik kognitif yang tinggi belum tentu disertai dengan terjadinya perkembangan emosi yang tinggi pula.
Akumulasi informasi yang terjadi pada anak berbakat karena sensitifitas atau kepekaannya terhadap dunia sekitar mungkin tidak mencuat ke kesadaran. Anak cerdas berbakat seringkali menunjukan harapan yang tinggi terhadap dirinya maupun orang lain. Karena harapan ini tidak selalu disertai dengan kesadaran diri, maka tidak jarang membawa dirinya, orang lain maupun situasi.
Karakteristik kehidupan emosi murid berbakat seperti itu menghendaki keseimbangan dengan pengembangan fungsi kognitif yang ada pada dirinya untuk mengembangkan kesadaran akan dunianya. Jika tidak, maka perilaku bermasalah mungkin muncul adalah rawan terhadap kritikan orang lain, kebutuhan untuk diakui yang berlebihan, bersikap sinis dalam mengkritik orang lain yang akan menimbulkan gangguan antar pribadi. Motivasi dan daya saing yang kuat, hasrat ingin tahu yang besar dan minat ekplorasi yang tiada terunjang pada anak berbakat mungkin dapat menimbulkan keirian mereka terhadap gurunya. Karena gurunya dirasakan tidak memahami kebutuhannya. Akibatnya mereka memiliki gambaran diri yang terlalu tinggi, selalu menganggap benar pendapat sendiri yang dapat menumbuhkan kesan bersikap angkuh dan sombong. Pada masa sekolah informasi keterbakatan bisa diperoleh dari orang tua terutama berkenaan dengan bidang-bidang yang disenanginya, dari guru terutama bidang prestasi, dan dari teman sebaya terutama bidang kepemimpinan, kreatifitas dan sosialisasinya. Dalam identifikasi ini, penggunaan tes kecerdasan dan tes lain seperti minat, kreatifitas motivasi juga penting dilakukan.
Dengan demikian pada dasarnya ada dua pendekatan untuk mengidentifikasi murid cerdaas dan berbakat, yaitu dengan cara studi kasus dan melalui tes atau penggabungan keduanya. Identifikasi di sekolah dapat dilakukan melalui tahap. Layanan bimbingan bagi anak cerdas berbakat tetap bertolak belakang dari pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk pribadi, sosial dan makhluk Tuhan. Dengan kata lain, anak cerdas berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan pribadi sehingga program layanan bimbingan yang dikembangkan mampu menyentuh semua dimensi perkembangan secara utuh.
Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan yang diuraikan dengan hasil teman studi, dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud akan mencakup unsur-unsur berikut. Hal ini mengandung implikasi bagi guru untuk menyediakan tentang pengalaman belajar yang luas dan dapat di akselerasikan dan mengakselerasikan perkembangan kognitif anak berbakat. Pengolahan bahan dan tugas ajar secara khusus yang didasarkan kepada kurikulum yang ada merupakan hal yang harus dilakukan guru untuk dapat memberian layanan yang optimal bagi anak berbakat. Layanan bimbingan yang perlu diberikan ialah memahami pikiran dan harapan anak berbakat dengan sikap terbuka dan membantu anak memahami pikiran dan harapan yang ada pada dirinya serta kemungkinan pemenuhannya didalam kehidupan. Kelas unggulan adalah kelas yang terdiri atas jumlah anak yang karena prestasinya menonjol di kelompok di kelas tertentu pada Sekolah Dasar (Depdikbud. Program pengajaran pada kelas unggulan adalah program pengajaran yang berlaku ditambah dengan pendalaman materi matematika atau berhitung dan IPA serta pelajaran Bahasa Inggris.
Pengelompokan ini dimaksud untuk memudahkan membina anak oleh guru dalam mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada pada anak seoptimum mungkin sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Proses belajar mengajar di kelas unggulan diupayakan memiliki keunggulan dari pada kelas biasa. Oleh karena itu seluruh komponen pendidikan seperti guru, materi ajar, bahkan sarana belajar mengajar, metode mengajar dan waktu belajar dikelas unggulan harus lebih baik dari kelas biasa mengingat tuntutan prestasi belajar bagi siswa kelas unggulan sangat tinggi di perlukan adanya guru bimbingan yang tugas khususnya mengawasi atau membantu, membimbing serta mengarahkan siswa di kelas unggulan agar dapat berprestasi dengan baik. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum berlaku secara nasional dan kurikulum plus yang terdiri atas mata pelajaran matematika/berhitung (4 jam) dan bahasa inggris (4 jam).
Dengan demikian di perlukan penambahan waktu belajar di sekolah. Bertolak dari antisipasi terjadinya dampak negatif penyelenggaraan kelas unggulan maka gagasan agar siswa kelas unggulan tetap merupakan siswa dari kelas biasa di sekolah masing-masing atau lazim di kenal dengan pull out enrichment. Alternatif pertama siswa unggulan bergabung dalam kelas unggulan hanya dalam kurikulum plus, yaitu mata pelajaran matematika/menghitung, IPA dan bahasa inggris. Alternatif kedua, siswa unggulan bergabung dalam kelas unggulan pada setiap mata pelajaran matematika/menghitung, IPA dan bahasa inggris dalam pelaksanaan kurikulum biasa maupun kurikulum plus. Keunggulan model ini adalah siswa unggulan berbaur dengan siswa biasa.
Siswa tidak merasa elit dan perkembangan sosial anak tidak terganggu. Secara administrator SD imbas tidak merasa di tinggalkan oleh siswa terbaiknya. Sekaitan dengan bimbingan dan konseling anak cerdas berbakat perlu dipahami bahwa pencegahan masalah lebih penting daripada remidi.
Anak Bahkan menurut conny semiawan konselor harus mampu bertindak berdasarkan pendekatan perkembangan. Oleh karena itu bimbingan konseling yang di kembangkan adalah model bimbingan dan koseling perkembangan. Orang lain hanya mengarahkan dan mendorong, keputusan mengubah sejarah hidup ada di tangan masing-masing orang. Masa depan tidak bisa diwakilkan dan digantungkan kepada orang lain. Sebab, masing-masing orang adalah pemimpin bagi diri sendiri.
Sesuatu yang Anda lakukan harus dipertanggungjawabkan sendiri. Sehingga, pilih-pilihan hidup sepenuhnya berada di genggaman Anda. Maka, teruslah mencoba dan temukan bakat Anda sedini mungkin. Jangan membuang-membuang waktu, asah dan kembangkan bakat Anda secara terus menerus, sepanjang hayat masih dikandung badan. Jangan sampai merasa sudah mencapai puncak prestasi, sebab diatas langit masih ada langit, dan begitu seterusnya. Tehnik bimbingan bagi anak cerdas berbakat tetap bertolak belakang dari pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk pribadi, sosial dan makhluk Tuhan.
Dengan kata lain, anak cerdas berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan pribadi sehingga program layanan bimbingan yang dikembangkan mampu menyentuh semua dimensi perkembangan secara utuh. Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan yang diuraikan sebagai hasil temuan studi, dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud akan mencakup unsur-unsur berikut.